Gambar Sampul Antropologi  · Bab III Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal
Antropologi · Bab III Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal
Dyastiningrum

22/08/2021 08:16:29

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

61

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

Saya ingin mengetahui pengaruh iptek

terhadap penyebaran bahasa lokal di

Indonesia dan melakukan studi

etnografi.

Saya akan mendeskripsikan konsep-

konsep dasar iptek dan per-

kembangannya.

Saya akan mengumpulkan informasi

mengenai konsep-konsep etnografi

dan melakukan studi etnografi di

daerah sekitar saya.

Saya akan menganalisis pengaruh

iptek terhadap penyebaran bahasa

lokal.

Akhirnya, saya mampu melakukan

penelitian tentang pengaruh ilmu

pengetahuan terhadap penyebaran

bahasa lokal di daerah tempat

tinggal saya.

62

ANTROPOLOGI Kelas XII

Kamu tentu tidak asing lagi dengan hasil teknologi ini. Semakin

hari teknologi ini semakin mengembangkan kecanggihannya. Semula

hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, berikutnya berkembang

bertambah fungsi sebagai alat komunikasi sekaligus radio, berikutnya

dapat digunakan untuk koneksi internet, kemudian ditambah kamera

untuk memotret, lalu ditambah kamera untuk

video shooting.

Kini

berkembang dengan teknologi 3G, yaitu berkomunikasi dengan saling

melihat mitra bicara melalui layar telepon seluler.

Sadarkah kamu dengan revolusi yang terjadi pada bidang teknologi

dewasa ini? Perkembangan teknologi berlangsung begitu pesat.

Manusia akhirnya dipaksa untuk mengikuti perkembangan tersebut.

Dengan adanya teknologi, manusia diuntungkan, namun juga dapat

sebaliknya. Siapkah kamu untuk menghadapi era teknologi canggih

tersebut?

Sumber:

Dokumen Penulis

Alat komunikasi

63

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

A. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Berbagai pengalaman hidup telah mengajarkan berbagai hal kepada

manusia. Dari pengalaman tersebut, manusia mulai menemukan hal-

hal baru yang menarik untuk dikaji. Lambat laun, dari pengalaman-

pengalaman tersebut lahirlah ilmu pengetahuan.

1. Konsep Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ada beberapa pendapat tentang definisi ilmu pengetahuan. Salah

satunya berasal dari J. Haberer. Menurut J. Haberer, ilmu pengetahuan

adalah

suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori,

metode, dan praktik yang menjadi pranata dalam masyarakat

,

sedangkan menurut E. Cantote, ilmu pengetahuan adalah

suatu hasil

aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode

. Dapatkah

kamu mendefinisikan ilmu pengetahuan dengan bahasamu sendiri?

Coba kemukakan di depan kelas.

Melalui ilmu pengetahuan kemudian dapat dimunculkan sebuah

teknologi. Terdapat delapan sistem peralatan dan unsur kebudayaan

fisik di dalam teknologi tradisional yang dimanfaatkan oleh masyarakat

yang hidup berpindah-pindah atau masyarakat petani yang tinggal di

daerah pedesaan. Kedelapan peralatan itu adalah makanan dan

minuman, pakaian, alat produksi, tempat berlindung, alat transportasi,

alat untuk membuat api, senjata, dan wadah.

Deskripsi etnografi dikatakan memadai jika telah mengandung

kedelapan unsur kebudayaan fisik. Dalam bukunya,

The World of Man

(1959)

. J.J. Honigmann menyatakan bahwa teknologi adalah

segala

tindakan baru yang digunakan oleh manusia untuk mengubah alam,

termasuk tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain

. Dengan demikian,

cara manusia membuat, memakai, dan memelihara seluruh

peralatannya dan bahkan bertindak selama hidupnya disebut dengan

teknologi. Sementara itu, munculnya teknologi disebabkan oleh upaya

manusia dalam melaksanakan suatu pencarian hidupnya, meng-

organisasi masyarakatnya, dan medeskripsikan rasa keindahan dalam

memproduksi hasil-hasil keseniannya.

Teknologi bermula dari hal-hal yang sederhana. Menciptakan

sesuatu untuk mengatasi persoalan yang ada pada kehidupan sehari-

hari. Beberapa di antaranya adalah masalah pembuatan makanan,

Ilmu Pengetahuan, teknologi,

perubahan perilaku, etnografi,

bahasa lokal

• Ilmu pengetahuan adalah

suatu hasil aktivitas

manusia yang merupakan

kumpulan, teori, metode,

dan praktik yang menjadi

pranata dalam masya-

rakat.

• Teknologi adalah segala

tindakan baru yang di-

gunakan oleh manusia

untuk mengubah alam,

termasuk tubuhnya sendiri

atau tubuh orang lain.

Budaya

IPTEK

Integrasi Bangsa

Etnografi

Bahasa

64

ANTROPOLOGI Kelas XII

pembuatan pakaian, pembuatan rumah, pembuatan jalan, dan lain-

lain. Teknologi kemudian berkembang kepada hal-hal yang lebih rumit

dan kompleks. Dengan demikian juga diperlukan tingkat teknologi yang

lebih tinggi.

Y.B. Mangunwijaya

mengatakan bahwa menurut Prof. Dr. Sumitro

Djojohadikusumo, masyarakat Indonesia membutuhkan tiga jenis

teknologi, yaitu teknologi maju, teknologi adaptif (menyesuaikan), dan

teknologi protektif (teknologi perlindungan).

a. Teknologi Maju

Teknologi maju adalah teknologi yang memiliki tingkat kerumitan

dan kecanggihan lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi biasa.

Contoh dari teknologi ini antara lain satelit, radar, nuklir, pesawat

ruang angkasa, dan lain-lain.

b. Teknologi Adaptif

Teknologi Adaptif adalah teknologi yang dapat menyesuaikan

kebutuhan manusia. Contohnya adalah telepon. Awalnya telepon

adalah alat komunikasi yang dihubungkan ke operator namun

kemudian berubah. Pesawat telpon dapat dihubungkan langsung

kepada yang dituju tanpa operator. Kini telepon dapat digunakan

tanpa menggunakan kabel. Perubahan pesat pada elemen kegunaan

pada telepon genggam; dapat digunakan mendengarkan radio,

membaca email, hingga temu muka melalui layar monitornya.

c. Teknologi Protektif

Teknologi Protektif adalah teknologi yang mampu melindungi

manusia. Contoh dari teknologi ini adalah senapan mesin. Senapan

mesin memiliki kecanggihan memuntahkan peluru sebagai senjata

untuk pertahanan diri. Oleh karena itu, senapan mesin termasuk

dalam teknologi protektif. Senapan tersebut dapat digunakan

sebagai teknologi protektif.

Sumber:

www.sarwono

Gambar 3.1

Y.B. Mangunwijaya

Ilmu pengetahuan yang berkembang selanjutnya akan memunculkan

teknologi. Berbagai tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi diciptakan oleh

manusia. Pada akhirnya bertujuan untuk mempermudah aktivitas manusia.

Berdasar uraian di atas, cobalah kamu mencari apa ciri-ciri ilmu

pengetahuan dan teknologi dan tulis dalam bentuk tabel seperti contoh

berikut ini.

No. Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan

Ciri-Ciri Teknologi

Tulis hasilnya dalam buku catatanmu dan kemukakan di depan kelas!

65

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

2. Pengaruh Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kepesatan ilmu pengetahuan mengantar ke arah teknologi maju

membawa pengaruh yang signifikan bagi manusia. Manusia sebagai

salah satu yang tergabung di dalam koloni masyarakat mau tidak mau

akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut berjalan seiring

perubahan di dalam perkembangan teknologi.

a. Bagi Masyarakat

Hubungan antara perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan

dan masyarakat sangat erat. Masyarakat yang memiliki penguasaan

ilmu pengetahuan yang baik maka akan membawa perkembangan

teknologi lebih cepat maju.

Dengan munculnya teknologi, perilaku masyarakat juga

berubah. Berikut ini contoh-contoh pengaruh ilmu pengetahuan

dan teknologi terhadap perilaku masyarakat.

1) Masyarakat yang semula harus menyiapkan minyak tanah dan

obor setiap menjelang senja, berubah menjadi menyiapkan

lampu minyak yang telah terisi minyak tanah. Beberapa waktu

kemudian, berubah menjadi hanya menekan tombol untuk

menyalakan lampu yang menggunakan listrik.

2) Masyarakat yang semula membajak sawah dengan jasa bajak

sawah yang ditarik oleh hewan ternak, berubah dengan

menggunakan traktor.

3) Masyarakat yang semula membuat batik dengan

tangan, berubah dengan menggunakan cap, meski

batik tulis tangan masih dipertahankan.

4) Masyarakat yang semula berjalan kaki, berubah

mengendarai dokar yang ditarik binatang seperti

kuda atau sapi. Teknologi dalam bidang transportasi

semakin berkembang dengan ditemukannya

kendaraan seperti motor atau mobil.

5) Masyarakat awalnya menumbuk padi dengan

menggunakan alu, berubah dengan menumbuk

padi dengan menggunakan mesin. Semakin maju

teknologi, maka masyarakat semakin menyelesai-

kan aktivitasnya.

b. Bagi Kebudayaan

Pengetahuan tidak muncul dengan sendirinya. Pengetahuan

juga berkembang. Pengetahuan yang sangat canggih pun

sesungguhnya dilahirkan oleh manusia. Manusia yang mencipta-

kan, manusia pula yang memanfaatkannya.

Pengetahuan dan teknologi berjalan seirama. Ilmu penge-

tahuan berkembang pesat, maka teknologi juga berkembang dengan

pesat. Dengan adanya perubahan teknologi, kebudayaan manusia

turut mengalami perubahan. Ilmu pengetahuan, teknologi,

kebudayaan, keseluruhannya tidak statis. Ketiga elemen tersebut

sangat dinamis. Ketiganya saling memengaruhi. Ilmu pengetahuan

yang berkembang, turut membawa perubahan pada teknologi.

Ketika teknologi mengalami perubahan, kebudayaan turut

mengalami perubahan pula.

Sumber:

Dokumen Penulis

Gambar 3.2

Lampu yang tercipta akibat

perkembangan teknologi.

Sumber:

Dokumen Penulis

Gambar 3.3

Mobil sebagai sarana transportasi karena

kemajuan teknologi.

66

ANTROPOLOGI Kelas XII

Ketika ilmu pengetahuan mengenai fisika berkembang pesat,

televisi mulai tercipta. Setelah televisi tercipta, manusia mengalami

perubahan budaya. Semula manusia tidak menggunakan jasa

televisi sebagai penyampai informasi dan hanya menggunakan jasa

radio, setelah tercipta televisi, manusia cenderung mencari

informasi melalui televisi. Terlebih lagi ketika televisi mampu

menampilkan visualisasi isi informasi dengan gambar bergerak.

Radio mulai ditinggalkan.

Trisnu Brata mengatakan bahwa pola pikir manusia, cara

berpakaian, bahkan berbicara dapat berubah karena pengaruh

televisi. Televisi tidak hanya memberi pengaruh mengenai hal-

hal yang telah disebutkan tadi, namun juga hal lain.

Tahun 1960-an, televisi mulai masuk ke Indonesia. Pada masa

itu televisi masih menjadi barang mewah. Setelah televisi masuk

ke Indonesia, fenomena sosial budaya mulai bergeser.

Perangkat televisi beserta

hardware-

nya mampu men-

transformasi informasi dari dunia. Informasi dapat dikemas singkat

dan padat dalam bentuk surat kabar, majalah, internet, radio, atau

televisi. Selama beberapa tahun TVRI menjadi penguasa tunggal

penyiaran televisi di Indonesia. Sekitar tahun 1980-an, mulai

bermunculan televisi-televisi swasta berskala nasional seperti

RCTI, TPI, SCTV, INDOSIAR, dan lain-lain yang misinya bersifat

komersial, berbeda dengan TVRI yang non-komersial dengan

meniadakan siaran-siaran iklan.

c. Bagi Integrasi Nasional

Trisnu Brata menjelaskan bahwa slogan memiliki semangat

untuk menjadi media integrasi pelbagai etnis di Indonesia, salah

satunya adalah slogan TVRI yang berbunyi ”TVRI menjalin

persatuan dan kesatuan”. Hal tersebut juga bernada sama dengan

slogan Radio Republik Indonesia (RRI) yang berbunyi ”sekali di

udara tetap di udara”. Slogan tersebut mengandung makna tekad

yang kuat untuk tetap mengudara meski keadaan negara dalam

keadaan genting.

Kondisi geografis Indonesia yang berjauhan antarpulau dan

dengan keadaan waktu yang berbeda, televisi berupaya menjadi

perekat antardaerah dengan mencoba membuat masyarakat

Indonesia seolah berada dalam waktu dan ruang yang sama.

Keadaan geografis Indonesia yang disatukan oleh lautan

menyebabkan sistem informasi harus dibuat sedemikian rupa agar

dapat diterima oleh masyarakat di seluruh Indonesia, terutama

masyarakat yang berada di daerah pedalaman atau daerah yang

terpencil. Melalui televisi, informasi diharapkan dapat disampai-

kan lebih intensif, efektif, dan efisien. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan adalah kondisi daerah yang tertutup oleh pegunungan

dan perbukitan sehingga dapat menghambat siaran televisi yang

diterimanya. Untuk lokasi-lokasi yang terbebas dari daerah

pegunungan dan perbukitan dapat menerima siaran televisi dengan

jernih tanpa gangguan. Namun, pada daerah-daerah yang tertutup

atau terhalang oleh pegunungan atau perbukitan memerlukan

sistem penangkap sinyal siaran televisi yang lebih canggih sehingga

siaran televisi yang diterima dapat lebih baik.

67

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

Televisi sebagai Simbol Pemersatu bagi

Masyarakat Indonesia

Melalui Tri Brata, William A. Folley mengatakan bahwa ”A Symbol . . .”

dijelaskan di sini bahwa terdapat suatu makna di dalam sebuah simbol

jika dikaitkan dengan hal lain. Makna yang diterakan pada suatu objek

harus mengacu pada konteks sosial budaya masyarakat pemilik simbol.

Perbedaan persepsi dapat terjadi pada masyarakat yang berbeda. Suatu

masyarakat dapat menganggap bahwa suatu objek memiliki makna yang

berarti, namun masyarakat lain dapat memandang objek tersebut hampa

makna. Suatu objek dapat dipandang memiliki nilai yang tinggi bagi

sebagian kalangan masyarakat, namun bagi sebagian masyarakat yang

lain dipandang kurang memiliki nilai. Perbedaan persepsi tersebut

bergantung pada konteks sosial budaya yang melingkupi masyarakat

tersebut. Latar belakang pemikiran sosial budaya sangat berpengaruh pada

pola pikir setiap masyarakatnya. Hal tersebut berlaku pada masyarakat di

seluruh dunia.

Informasi yang disebarkan televisi ke seluruh Indonesia dengan

menggunakan bahasa Indonesia dapat dianggap bahwa televisi sebagai

salah satu simbol pemersatu masyarakat Indonesia. Bahasa pengantar

utama yang digunakan televisi adalah bahasa persatuan, bahasa resmi,

bahasa kenegaraan, yakni bahasa Indonesia. Dengan demikian, televisi

dapat dipandang sebagai simbol pemersatu bangsa karena televisi adalah

sebuah jembatan penghubung informasi dan komunikasi antarsuku bangsa.

Bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa tentunya

memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda, sehingga diperlukan

penyelaras bahasa yang seirama. Untuk itu diperlukan suatu bahasa yang

digunakan oleh seluruh suku bangsa di Indonesia. Bahasa tersebut adalah

bahasa yang oleh pemerintah diwajibkan untuk digunakan sebagai bahasa

pengantar resmi di sekolah atau instansi pemerintah. Namun demikian,

tidak menutup kemungkinan bahasa daerah tetap dapat digunakan dengan

tujuan untuk melestarikan bahasa tersebut agar tidak lenyap dari khazanah

kekayaan bahasa.

Jika diamati, pada siaran-siaran berita seperti Dunia Dalam Berita

(TVRI), Nuansa Pagi dan Buletin Siang (RCTI), Fokus (Indosiar), Liputan

6 Pagi dan Liputan 6 Petang (SCTV), dan lain-lain, di dalam menyiarkan

berita para penyiar menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Sebaliknya,

untuk siaran-siaran santai dan menghibur penyiar, cenderung mengguna-

kan bahasa pop atau bahasa gaul sebagai bahasa pengantar. Hal ini dapat

dibedakan bahwa bahasa pada berita adalah aspek

langue

, dan siaran

hiburan adalah aspek

parole

.

Siaran televisi pada hakikatnya dapat menghegemoni masyarakat

pemirsanya. Demikian pula dengan bahasa yang digunakan oleh para

penyiar televisi. Bahasa para penyiar akan dapat menghegemoni masya-

rakat pemirsa televisi sehingga mereka cenderung menikutinya, melihat,

Siaran televisi memiliki keunggulan dibandingkan dengan

siaran radio. Keunggulan siaran televisi adalah bentuk siaran yang

berupa audiovisual. Sementara itu, siaran radio hanya berupa

siaran audio. Pemirsa televisi selain dapat melihat wajah dan

ekspresi gerak orang dan segala sesuatu yang berada di dalam

siaran televisi, sedangkan pada siaran radio pemirsa hanya mampu

mendengar suara tanpa dapat menyaksikan sumber suara tersebut.

68

ANTROPOLOGI Kelas XII

Ketika ilmu pengetahuan berkembang lebih agresif,

mulai ditemukannya internet. Setelah internet muncul,

kecenderungan manusia berubah. Duduk di muka komputer

lebih banyak daripada di muka televisi. Internet seakan

menjadi pedoman hidup manusia karena segala sesuatu

informasi termuat di dalamnya. Agama, sosial, ekonomi,

budaya, pertahanan keamanan, bahkan mencari seseorang

dapat melalui internet. Budaya membeli buku mulai

berkurang. Budaya melihat film di bioskop mulai berkurang.

Kebiasaan mengirim surat mulai berkurang. Hal-hal tersebut

dikarenakan keseluruhan yang dibutuhkan tersebut tersedia

di dalam internet. Internet adalah suatu materi yang luar

biasa dahsyat menyediakan banyak hal. Jual beli pun dapat

dilakukan melalui internet. Hal-hal tersebut adalah

beberapa contoh berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi yang memengaruhi kebudayaan manusia.

Sumber:

Dokumen Penulis

Gambar 3.4

Internet seakan menjadi pedoman hidup

manusia karena segala informasi termuat

di dalamnya.

mendengar, membenarkan, memperbincangkannya. Hegemoni adalah

kekuasaan yang dicapai melalui kesepakatan dan bukan paksaan. Wilayah

hegemoni mampu menembus pikiran dan perasaan orang dan dapat terjadi

pada wilayah publik maupun domestik. Bagi masyarakat yang mendapat

hegemoni dari penguasa hegemoni dengan sukarela akan mendengar,

menerima, melakukan, dan menghayatinya di dalam kehidupannya sehari-

hari.

Berbeda halnya dengan dominasi yang menguasai sesuatu melalui

suatu paksaan, hegemoni mampu menguasai sesuatu tanpa adanya

paksaan. Dominasi cenderung tidak disukai oleh masyarakat mana pun

karena tidak adanya unsur sukarela untuk dengan senang hati menerima

sesuatu yang disodorkannya.

Masyarakat akan rela dikuasai, tanpa terpaksa pada wilayah hegemoni.

Sebaliknya, masyarakat terpaksa dikuasai karena tidak memiliki daya

resistensi terhadap pemegang dominasi. Dengan demikian, masyarakat

merasa terpaksa menerima dan melakukan segala hal yang diperintahkan

oleh penguasa dominasi. Sesuatu yang dipaksa akan menyebabkan

penerimanya merasa tertekan. Apa pun juga bentuknya sebuah paksaan

akan menghasilkan sesuatu yang kurang kondusif. Paksaan untuk

menggunakan sesuatu pun akan dilaksanakan dengan kurang intensif,

berbeda halnya dengan hegemoni terhadap penggunaan sesuatu yang

cenderung lebih intensif diaplikasikan.

Bahasa yang digunakan di dalam televisi tidak semata bermain pada

wilayah hegemoni, namun wilayah dominasi pula manakala penyiar me-

merintahkan untuk tidak berpindah saluran. Hal tersebut dapat dilihat pada

kalimat berikut ini. ”Jangan ke mana-mana dulu karena kami akan hadir

lagi setelah jeda iklan berikut ini”. Kalimat lain adalah sebagai berikut.

”Tetaplah bersama saluran kami”. Contoh-contoh kalimat tersebut

menunjukkan adanya nilai dominasi dari penyiar televisi kepada pemirsanya

karena ada unsur pemaksaan untuk tidak meninggalkan saluran televisi

yang ditayangkan oleh mereka.

Siaran televisi adalah alat untuk melakukan komunikasi dengan me-

nyampaikan informasi. Penggunaan bahasa di dalam siaran televisi sangat

melibatkan seni agar mendapat perhatian dari pemirsa televisi. Seni mem-

baca atau menyampaikan informasi sangat penting bagi para penyiar agar

pemirsa merasa tertarik untuk tetap menyaksikannya.

Sumber:

diolah dari www.duniaesai.com

69

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesat

tidak dapat dilepaskan dari faktor keberhasilan pekan pewarisan ilmu

pengetahuan dan teknologi kepada generasi penerus. Untuk itu, bersama

dengan teman sebangkumu, cobalah menganalisis bagaimana cara

pewarisan ilmu pengetahuan dan teknologi serta apa saja kendala yang

mungkin dihadapi dalam upaya pewarisan tersebut. Tulis jawabanmu dalam

selembar kertas dan bacakan hasilnya di depan kelas.

3.

Sikap terhadap Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi

Manusia sebagai pencipta dan pengguna ilmu pengetahuan dan

teknologi, memiliki sikap yang beragam. Sikap tersebut muncul

tergantung pada tujuan. Sikap terhadap ilmu pengetahuan dan

teknologi ada dua macam, yaitu sikap positif dan negatif.

a. Sikap Positif

Sikap manusia terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi ada yang

positif. Contohnya adalah penggunaan komputer. Komputer

sebagai hasil ciptaan manusia atas dasar pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi digunakan untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi lagi ke arah yang lebih baik. Komputer

digunakan manusia untuk mengetik, untuk membuat gambar,

untuk mencari informasi melalui internet, untuk mengirim dan

menerima surat melalui internet, dan lain sebagainya. Dapatkah

kamu menyebutkan contoh lainnya?

b. Sikap Negatif

Suatu sikap manusia dengan menggunakan ilmu pengetahuan

dan teknologi untuk hal yang tidak baik. Sikap negatif manusia

dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi adalah peng-

gunaan bom atom, dibuatnya nuklir yang dapat menjadi pemusnah

manusia. Contoh yang paling jelas di Indonesia adalah

pengeboman di beberapa tempat yang dilakukan oleh teroris.

Komputer pun dapat digunakan manusia untuk kepentingan

yang negatif. Melalui komputer dibuat

website

dengan mengguna-

kan jasa internet untuk memengaruhi manusia berbuat makar,

mengajak untuk menjadi teroris, dan lain sebagainya.

Demikianlah, perkembangan ilmu pengetahuan yang menyebab-

kan berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat. Lantas,

bagaimana dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi? Selesaikan tugas dalam rubrik di bawah ini.

Cobalah analisis berbagai dampak yang mungkin akan muncul akibat

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat.

70

ANTROPOLOGI Kelas XII

Kelompokkan jawabanmu sesuai dengan tabel seperti contoh berikut ini.

No.

Dampak Positif

Dampak Negatif

Tulis jawabanmu dalam buku catatanmu, lalu kemukakan di depan kelas

agar ditanggapi oleh teman-temanmu!

B. Etnografi

Ya . . .ngene iki nek wong cilik ming manut atasan.. Dikon ngene

manut, dikon ngono manut

...”

Kemaren gua udah beli mesinnya. Tinggal nanti dikirim ke

sini... Gua bayar pake BG

...”

Wah...kelarisan ya, Yu... Mbok aku ditulari... ket mau kok

sepi wae ki

... ”

Perhatikanlah ketiga jenis ucapan di atas. Itu adalah beberapa

contoh ucapan yang muncul pada lingkungan yang berbeda. Ucapan

yang pertama adalah lingkungan kerja kelas bawah, ucapan kedua ada

pada lingkungan perusahaan, dan ucapan yang ketiga di lingkungan

pasar. Ucapan-ucapan seperti itu dicatat, direkam, dikumpulkan,

ditambah dengan jawaban-jawaban dari pertanyaan, dianalisis, dan

didekripsikan, maka jadilah sebuah etnografi.

Kebudayaan di seluruh permukaan bumi ada berbagai macam.

Ribuan kebudayaan, bahkan jutaan kebudayaan tersebar hingga ke

seluruh penjuru dunia. Kebudayaan yang begitu banyak tersebut baru

sedikit yang dideskripsikan dalam bentuk tulisan. Deskripsi itu adalah

informasi berharga bagi seluruh masyarakat untuk dapat mengenal

kebudayaan lain. Aktivitas membuat deskripsi itu yang disebut dengan

studi etnografi.

1. Konsep Etnografi

James P. Spradley mengatakan di dalam bukunya

Metode Etnografi

bahwa etnografi adalah pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan

dengan tujuan memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang

penduduk asli. Etnografi berasal dari kata

ethnos

yang berarti bangsa

dan

grafein

yang berarti menulis, lukisan, gambaran. Oleh karena itu,

etnografi juga bisa dipahami sebagai deskripsi tentang suatu suku

bangsa menyangkut struktur, adat istiadat, dan kebudayaannya.

Keberadaan suatu suku bangsa memang selalu menarik perhatian

para peneliti budaya. Bahkan sejak zaman penjajahan Belanda, suku-

suku bangsa yang ada di Indonesia tidak luput dari perhatiannya.

Etnografi dapat dikatakan

pula sebagai metode riset

dengan menggunakan ob-

servasi langsung terhadap

kegiatan manusia dalam

konteks sosial dan budaya.

Etnografi berusaha menge-

tahui kekuatan-kekuatan apa

saja yang membuat manusia

melakukan sesuatu.

71

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

Pemerintah kolonial harus mengirimkan etnolognya ke Indonesia agar

bisa mempelajari kebiasaan, keunggulan, dan kelemahan bangsa

Indonesia. Dari sinilah, mereka mengetahui kelemahan bangsa

Indonesia untuk kemudian menjajahnya. Cara menguasai bangsa

Indonesia adalah dengan menerapkan politik adu domba atau yang

sering disebut dengan

devide et impera

.

Etnografi sesungguhnya adalah suatu kebudayaan yang mem-

pelajari kebudayaan lain. Namun, tidak setiap orang bisa mempelajari

dan mendalami kebudayaan suku bangsa yang lain. Dalam

menjalankan aktivitas membuat etnografi, ada dua bahasa yang harus

dikuasai, yakni bahasa sendiri dan bahasa milik informan. Dengan

menguasai bahasa yang dipakai suku bangsa yang bersangkutan, akan

lebih mudah bagi peneliti untuk masuk dan berinteraksi dengan warga

suku bangsa yang menjadi informan atau narasumbernya.

Ada dua tugas utama di dalam etnografi, yaitu penemuan

(

discovery)

dan deskripsi. Hasil akhir dari suatu kegiatan pembuatan

etnografi adalah deskripsi verbal mengenai situasi budaya yang

dipelajari. Suatu deskripsi etnografi adalah suatu terjemahan.

Terjemahan dari segala sesuatu yang diamati dan informasi didapat

dari informan. Deskripsi etnografi haruslah menggunakan istilah-istilah

asli (

native

) dan makna-maknanya juga harus menggunakan istilah.

Malinowski mengatakan bahwa tujuan dibuatnya etnografi adalah

memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan

kehidupan, dan untuk mendapatkan pandangannya mengenai

dunianya.

Etnografi dan Inovasi

Intel adalah sebuah perusahaan pada dunia teknologi yang meng-

gunakan etnografi sebagai senjata untuk membuat inovasi baru. Intel

berupaya mendapat informasi dengan mencari mengirim etnografer ke

India. Di sana ditemukan data bahwa warnet banyak didirikan di pedesaan

yang listriknya sering padam. Kadang, hingga berhari-hari dan jalanan

masih berdebu karena belum beraspal. Menanggapi hal itu, Intel membuat

India Community PC

, sebuah komputer dengan baterai besar, mampu

bertahan pada suhu tinggi serta memiliki filter debu untuk dijual kepada

warnet-warnet di pedesaan India.

Perusahaan teknologi lain, Hawlett Packar (HP) melakukan

penjelajahan yang sama di kantor-kantor Inggris. Ditemukan bahwa di sana

sering terjadi komunikasi berisi diskusi mengenai dokumen. HP

menanggapinya dengan membuat

Desk Slate

, sebuah alat yang

dihubungkan ke saluran telepon dan membantu

user

untuk dapat melihat

dokumen.

Etnografi bukan satu-satunya cara untuk menghimpun informasi. Selain

memakan waktu lama, dana yang tinggi, tenaga ahli yang mampu

melakukannya pun relatif masih sedikit.

Focus Group

adalah salah satu

bentuk metode riset yang dapat diterapkan untuk memverifikasi hasil

temuan etnografer.

Sumber:

diolah dari www.itpin.com

72

ANTROPOLOGI Kelas XII

2. Teknik Studi Etnografi

Etnografi di dalam pelaksanaannya, tidak sulit. Peneliti melakukan

observasi dan melibatkan diri dengan masyarakat di daerah yang akan

diteliti. Mencari informan dan seluruh informasi yang didapat

kemudian di catat di dalam catatan kecil harian. Merekam dialog yang

ada di lingkungan tersebut, melakukan wawancara, membuat

manuskrip sederhana berisi deskripsi perilaku masyarakat, pemikiran

masyarakat, dan lain sebagainya.

Catatan-catatan kecil berikut manuskrip sederhana tersebut

kemudian dianalisis, kemudian dibuat etnografinya. Hal tersebut

adalah garis besar aktivitas menulis etnografi. Langkah-langkah yang

rinci adalah berikut ini.

a. Menetapkan Seorang Informan

Etnografer sebelum melakukan aktivitas penelitiannya, terlebih

dahulu mencari informan. Dikutip dari Spreadley, menurut

Webster’s New Collegiate Dictionary

, informan adalah

seorang

pembicara asli yang berbicara dengan mengulang kata-kata, frasa,

dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi

dan sumber informasi.

Informan adalah pembicara asli yang harus

berbicara dalam bahasa atau dialeknya sendiri. Bisa juga dipahami

sebagai model untuk dicontoh oleh etnografer atau sumber

infomasi. Di dalam ilmu sosial ada tiga hal yang berbeda dengan

informan. Ketiga hal tersebut adalah subjek, responden, dan pelaku.

Menurut Spradley,

subjek

adalah suatu materi yang dijadikan

untuk tujuan tertentu untuk menguji hipotesis. Jika bekerja dengan

menggunakan subjek, ide-ide telah ditetapkan sebelumnya.

Berbeda jika bekerja dengan informan, ide belum ditetapkan dan

segala sesuatunya belum diketahui. Dikutip dari Spradley,

responden

adalah

siapa saja yang menjawab daftar pertanyaan

penelitian atau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh seorang

peneliti.

Dikutip pula dari Spradley,

pelaku

adalah

seseorang yang

menjadi objek pengamatan dalam suatu setting alam.

Di dalam bekerja sama dengan informan, ada beberapa hal

yang harus diperhatikan; yaitu harus mengedepankan ke-

sejahteraan fisik, sosial, dan psikologi informan, menghormati

martabat dan privasi informan, melindungi hak informan, harus

menyampaikan tujuan penelitian kepada informan, tidak boleh

mengeksploitasi informan,dan memberi laporan hasil penelitian

kepada informan dengan bahasa yang disesuaikan dengan

kemampuan informan.

Syarat-syarat informan yang baik adalah mengetahui budaya-

nya dengan baik, telah terlibat lama di dalam kebudayaannya

tersebut, minimal satu tahun, semakin lama terlibat dalam ke-

budayaannya tersebut semakin baik, memiliki cukup banyak waktu

luang untuk bekerja sama.

b. Melakukan Wawancara terhadap Informan

Langkah berikutnya adalah mengajukan pertanyaan-

pertanyaan kepada informan. Pertanyaan yang diajukan tidak sama

dan tidak diajukan berulang kali. Bandingkanlah antara pertanyaan

yang diajukan melalui percakapan yang bersahabat dengan

73

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

wawancara etnografis. Ada beberapa unsur yang dapat

digunakan di dalam wawancara dalam bentuk per-

cakapan persahabatan. Misalnya sapaan, tidak ada

tujuan yang eksplisit, menghindari pengulangan, meng-

ajukan pertanyaan, menunjukkan minat, menunjukkan

ketidaktahuan, bergiliran, penyingkatan, waktu sela,

dan penutupan.

Untuk melakukan wawancara etnografi, seorang

peneliti harus mempersiapkan rencana penelitian

sebaik-baiknya. Bentuk wawancara etnografis antara

lain sebagai berikut.

1) Tujuan yang eksplisit

2) Penjelasan etnografis yang mencakup:

a) penjelasan proyek,

b) penjelasan perekaman,

c) penjelasan bahasa asli,

d) penjelasan wawancara, dan

e) penjelasan pertanyaan.

3) Pertanyaan etnografis yang meliputi:

a) Pertanyaan Deskriptif

Misalnya: ”Dapatkah Anda mendeskripsikan tentang hal-

hal yang biasa terjadi di kebun?”

b) Pertanyaan Struktural

Misalnya:

”Buah apa sajakah yang biasa anda petik selama

musim hujan?”

c) Pertanyaan Kontras

Misalnya: ”Apak

ah perbedaan khas antara melon berkulit

kuning dan melon berkulit hijau?”

c. Membuat Catatan Etnografis

Dikutip dari Spradley, sebuah catatan etnografis itu meliputi

catatan lapangan, alat perekam, gambar, artefak, dan benda lain

yang mendokumentasikan suasana budaya yang dipelajari.

d. Mengajukan Pertanyaan Deskriptif

Sifat dari pertanyaan deskriptif adalah semakin luas pertanyaan

yang diajukan, maka semakin luas pula jawaban yang akan

diperoleh.

e. Melakukan Analisis Wawancara Etnografis

Dikutip dari Spradley bahwa analisis etnografis adalah

penyelidikan berbagai bagian sebagaimana dikonseptualisasikan

oleh informan.

f.

Membuat Analisis Domain

Ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan dalam membuat

analisis domain, antara lain:

1) Memilih satu hubungan semantik tunggal.

2) Mempersiapkan satu kertas kerja analisis domain.

3) Memilih satu sampel dari beberapa statemen informan.

4) Mencari istilah-istilah pencakup serta istilah-istilah tercakup

yang benar-benar sesuai dengan hubungan semantik.

5) Memformulasikan pertanyaan-pertanyaan struktural untuk

masing-masing domain.

6) Membuat daftar semua domain yang telah dihipotesiskan.

Sumber:

Dokumen Penulis

Gambar 3.5

Wawancara terhadap informan.

74

ANTROPOLOGI Kelas XII

g. Mengajukan Pertanyaan Struktural

Pertanyaan struktural memiliki fungsi untuk menemukan

organisasi pengetahuan dari budaya informan.

h. Membuat Analisis Taksonomik

Analisis taksonomik dilakukan untuk membuat kategori dari

simbol-simbol budaya yang ada pada kebudayaan yang diteliti.

i.

Mengajukan Pertanyaan Kontras

Pertanyaan kontras dilakukan untuk melengkapi data informasi

yang dicari. Pertanyaan kontras adalah bentuk pertanyaan yang

bernuansa perbandingan antara satu dengan lainnya. Dikutip dari

Spradley, pertanyaan kontras diajukan untuk menegaskan bahwa

makna sebuah simbol dapat ditemukan dengan menemukan

sebuah simbol berbeda dari simbol-simbol lain.

j.

Membuat Analisis Komponen

Dikutip dari Spradley, analisis komponen adalah

suatu pencarian

sistematik berbagai atribut (komponen makna

)

yang berhubungan

dengan simbol-simbol budaya.

k. Menemukan Tema-tema Budaya

Dikutip dari Spradley, tema budaya adalah

prinsip kognitif yang

bersifat tersirat maupun tersurat, berulang dalam sejumlah domain

dan berperan sebagai suatu hubungan di antara berbagai subsistem

makna budaya.

Etnografer biasanya menyampaikan suatu suasana kebudayaan

dengan cara menggunakan pendekatan inventarisir (

inventory

approach

) dengan dibagi ke dalam kategori:

1) kekerabatan (

kinship

)

2) kebudayaan material (

material culture

)

3) hubungan sosial (

social relationship

)

l.

Menulis Etnografi

Beberapa langkah membuat sebuah etnografi adalah sebagai

berikut:

1) memilih khalayak

2) memilih tesis

3) membuat sebuah daftar topik dan membuat sebuah garis besar

4) menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian

5) merevisi garis besar dan membuat anak judul

6) mengedit naskah kasar

7) menuliskan pengantar dan kesimpulan

8) menuliskan kembali tulisan mengenai contoh-contoh

9) menulis naskah akhir

Sudahkah kamu mencoba meneliti suatu keadaan pada suatu

tempat? Cobalah kamu coba membuat catatan-catatan kecil

berkaitan dengan tempat yang sunyi seperti masjid. Tahukah kamu

bahwa berawal dari catatan kecil dapat menjadi suatu hasil studi

etnografi? Cobalah kamu melakukannya.

Untuk dapat menulis suatu etnografi, kuncinya adalah

membaca etnografi lain. Dengan bantuan membaca hasil tulisan

etnografi lain, maka tulisan etnografi yang sedang dilakukan lambat

laun akan membaik, demikian yang disarankan oleh Koentjaraningrat.

75

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

Penulisan etnografi adalah sebuah aktivitas menerjemahkan

simbol dan makna milik informan. Oleh karena itu, etnografer

sebagai penulis etnografi harus dapat mengolah sistem makna

budaya dengan baik.

Manuskrip

Seorang etnografer di dalam menerjemahkan informasi berupa sistem

makna dari informan memerlukan catatan atau manuskrip sederhana.

1. Statemen Universal

Membuat catatan yang umum dan merangkum secara menyeluruh.

2. Statemen Deskriptif Lintas Budaya

Membuat catatan mengenai perbandingan antarbudaya.

3. Statemen Umum suatu Masyarakat atau Kelompok Budaya

Membuat catatan mengenai keadaan suatu masyarakat.

4. Statemen Umum suatu Suasana Budaya yang Spesifik

Membuat catatan mengenai keadaan budaya secara khusus

5. Statemen Spesifik Sebuah Domain Budaya

Membuat catatan lebih khusus mengenai suatu daerah budaya.

6. Stateman Insiden Spesifik

Membuat catatan mengenai suatu kejadian yang khusus.

Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima orang anak. Amatilah daerah di

sekitarmu seperti mall, pasar, kantin sekolah, dan lain-lain. Buatlah catatan-

catatan kecil berkaitan dengan tempat yang kamu amati itu. Dari catatan

tersebut, buatlah sebuah studi etnografi dan susunlah dalam bentuk

makalah dengan format berikut ini.

Bab I Pendahuluan

Pendahuluan menjelaskan suatu pokok persoalan yang terdiri

atas:

1. Latar Belakang Masalah

Menjelaskan mengenai topik permasalahan yang dipilih.

2. Masalah dan Pembatasan Masalah

Membuat suatu pembatasan terhadap masalah mengenai

persoalan yang dianalisis.

3. Manfaat dan Tujuan Penulian

Menjelaskan manfaat dan tujuan penelitian.

4. Metode Penelitian

Menjelaskan cara melaksanakan aktivitas penelitian, mencakup

cara pengumpulan data, melakukan survai lapangan dan cara

analisis data yang dilakukan.

5. Sistematika Penulisan

Memberikan runtutan secara umum isi penulisan ilmiah dari bab

ke bab.

76

ANTROPOLOGI Kelas XII

Bab II Tinjauan Pustaka/Landasan Teori

Menjelaskan teori yang digunakan untuk melakukan pembahasan

permasalahan yang diamati.

Bab III Tinjauan Khusus

Menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan pada saat survei,

pengumpulan data maupun hal-hal yang ditemukan pada kajian

yang diangkat.

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Menjelaskan dan mengaitkan antara temuan di lapangan dengan

landasan teori yang digunakan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan adalah jawaban terhadap masalah yang diajukan

penulis. Saran adalah hal-hal yang hendaknya atau yang

sebaiknya dilakukan.

C. Penyebaran Bahasa Lokal

Dengan beragam bahasa yang terdapat di Indonesia, Indonesia

adalah sebuah surga bagi ahli bahasa. Jumlah bahasa di Indonesia

belum dapat diketahui secara pasti karena tidak ada statistik bahasa

yang mudah didapat secara lengkap mengenai jumlah orang yang

menuturkan bahasa tertentu, serta tidak adanya peta daerah-daerah

bahasa yang berkaitan dengan penuturnya. Peneliti bahasa yang

terdapat di Indonesia hanya sebatas meneliti bahasa pada etnis-etnis

tertentu seperti Jawa, Sunda, Madura, Minangkabau, Batak, Bali, Bugis,

dan Banjar. Di Indonesia diperkirakan terdapat 578 bahasa daerah.

1. Fungsi Bahasa

Bangsa Indonesia memiliki beragam bahasa yang dituturkan oleh

berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh Indonesia. Meskipun

demikian, dari beragam bahasa yang ada di Indonesia, dipilihlah salah

satu bahasa yang dijadikan sebagai bahasa persatuan. Bahasa tersebut

berakar dari bahasa Melayu dan selanjutnya dikenal dengan sebutan

bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan,

bahasa persatuan, sekaligus menjadi identitas bangsa Indonesia.

Apabila Bahasa Indonesia sebagai unsur dari sistem negara pada suatu

saat tidak mampu memberikan fungsinya sebagai bahasa resmi

kenegaraan, bahasa persatuan, atau identitas bangsa maka akan

terbayangkan adanya keguncangan sistem sosial-budaya. Dalam

peristiwa kenegaraan pasti akan terjadi kekacauan karena tidak ada

bahasa kenegaraan. Semua orang akan membenarkan bahasa yang

mereka gunakan sesuai etnisnya walau masing-masing berbeda bahasa.

Tidak akan ada bahasa persatuan yang menjadi bahasa pengantar bagi

masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang etnis dan bahasa

beraneka macam. Tidak akan ada bahasa yang dijadikan identitas

77

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

kebersamaan bahwa semua unsur itu menjadi bagian dari sistem yang

bernama negara Indonesia. Inilah yang disebut sebagai disintegrasi

atau distabilitas sistem negara.

Sebagai identitas bangsa atau negara maka bahasa Indonesia

menjadi ciri atau tanda yang membedakan dengan bangsa lain atau

negara lain. Identitas ini bisa saja menjadi salah satu faktor kebanggaan

pada sebuah bangsa, yang kadang-kadang diiringi dengan sikap

merendahkan atau menganggap aneh identitas bangsa lain. Identitas

ini tidak stabil atau baku akan tetapi selalu berproses lewat wacana

untuk berkomunikasi, sehingga identitas selalu terjaga, dinamis,

berubah, atau malah musnah. Berawal dari merosotnya atau

musnahnya kebanggaan akan identitas yang berupa Bahasa Indonesia

maka bisa jadi ini adalah awal dari disintegrasi negara Indonesia. Tidak

ada lagi alat komunikasi sesama warga Indonesia yang menjadi

kebanggaan bersama, masing-masing merasa bangga dengan bahasa

daerahnya atau bangga dengan bahasa manca negara sehingga bahasa

Indonesia akan ditinggalkan.

2. Bahasa Lokal

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa

daerah yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah

bahasa yang digunakan hampir seluruh penduduk

Indonesia.

Suku bangsa, antarbangsa, dan nasional adalah tiga

tingkat interaksi linguistik yang sedikitnya ditunjukkan

seseorang. Fungsi dan kesempatan lebih banyak me-

mengaruhi terjadinya tingkat interaksi tersebut. Bahasa

Indonesia tampaknya memiliki fungsi yang lebih unggul

karena dipakai sebagai bahasa nasional. Namun, sesungguh-

nya di Indonesia lebih bersifat

multilingual

daripada

bilingual

.

Penduduk Sulawesi Tengah akan menyebutkan bahasa

daerah mereka dengan berbeda-beda. Mereka akan

menyebut bahasa daerah mereka dengan bahasa Doi, Ado,

Inja, Rai, Hodi, Da’a, Ava, Parigi, Tado, atau Unde. Keseluruh bahasa

tersebut sesungguhnya tidak berbeda, melainkan hanya berbeda dialek

yang berakar pada hasa Kaili.

Percampuran penutur bahasa-bahasa lokal terjadi karena adanya

interaksi antarpemakai bahasa. Salah satu di antaranya melalui

program transmigrasi. Daerah yang terletak di wilayah bagian timur

semakin banyak memiliki bahasa daerah. Papua memiliki sekitar 233

bahasa daerah. Namun, bahasa yang beragam terebut masing-masing

hanya memiliki sedikit penutur saja. Bahasa Taogwe hanya memiliki

sekitar 50 penutur. Bahasa Jawa memiliki sekitar delapan juta penutur.

Berkaitan dengan pengembangan bahasa lokal, Eriyanto melalui

Trisnu Brata menjelaskan bahwa pada REPELITA II tahun 1974

dibentuk dua proyek pengembangan bahasa, yaitu bahasa Indonesia

dan bahasa daerah. Pencanangan penggunaan bahasa yang baik dan

benar menjadi perhatian utama pada kebijakan tersebut. Hal tersebut

sesuai dengan yang tertuang di dalam Ketetapan MPR Nomor II/MPR/

1983 yang menyatakan bahwa bahasa harus dibina dan dikembangkan

serta digunakan secara baik dan benar. (www.duniaesai.com)

Sumber:

www.ecplanet.com

Gambar 3.6

Penggunaan bahasa lokal dalam per-

cakapan sehari-hari.

78

ANTROPOLOGI Kelas XII

Lebih lanjut, Trisnu Brata menjelaskan bahwa langkah pemerintah

tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah langkah untuk melakukan

integrasi bangsa, terutama dengan adanya persebaran bahasa.

Sumber:

Indonesian Heritage, Bahasa dan Sastra, halaman 72

Gambar 3.7

Peta persebaran bahasa daerah di Indonesia.

Aceh, Batak Alas Kluet, Batak Angkola, Batak Dairi,

Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Simalungun,

Batak Toba, Gayo, Jambi Melayu, Kerinci, Lubu,

Melayu, Mentawai, Minangkabau, Muko-muko, Nias,

Pekal, Sikule, Simeuleu.

Persebaran Bahasa Lokal

Ratusan bahasa yang terdapat di Indonesia menyebar di seluruh

penjuru Indonesia. Dari berbagai catatan, bahasa-bahasa yang ada di

Indonesia bisa dikelompokkan berdasar daerah sebagai berikut.

No.

Daerah

Bahasa

1.

Sumatra Utara

2.

Sumatra Selatan

Abung, Bengkulu,

Enggano, Enim, Jambi, Kaur, Kayu

Agung, Komering, Krui, Kubu, Lampung, Lematang,

Lembank, Lintang, Kom, Melayu, Musi, Ogan,

Palembang, Paseman, Pekal, Penebak, Pubian,

Ranau, Rawas, Rejang, Semendo, Serawai, Sindang

Keling, Pesisir Selatan, Sungkai

3.

Nusa Tenggara

Bali, Sasak, Sumbawa, Bima, Komodo, Laura, Kodi,

Wejewa, Lamboya, Wanukaka, Anakalangu,

kambera, Sagu, Mamboru, Manggarai, Kepo’, Wae

rana, Rongga, Rajong, Rnage, Embong, So’A,

Ngad’A, Ngad’A timur, Ke’O, Ende, Ii’O, Palu’E, Sika,

Sika, Lamaholot, Lewotobi, Adonara, Ile ape,

Lembata barat, Lamalera, Levuka, Lembata selatan,

Lamatuka, Lowo eleng, Kedang, Helong, Bilba,

Amarasi, Uab meto, Tetun, Bunak, Kemak, Dhao,

Dela-oenale, Dengka, Tii, Lole, Termanu, Ringgou,

bilba.

79

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

4.

Jawa, Badui, Petjo, Betawi, Sunda, Jawa Madura,

Tengger, Madura, Osing, Bali.

5.

Aoheng, Banjar, Bekati, Benyadu, Biatah, Bukar

sadong, Bukat, Djongkang, Dohoi, Embaloh,

Hovongan, Iban, Kahayan, Katingan, Kembayan,

Kendayan, Keninjal, Kereho-uheng, Kohing, Lara,

Melayu, Melayu Dayak, Mendalam Kayan, Mualang,

Ribun, Sanggau, Sara, Seberuang, Selako,

Semandang, Taman.

6.

Ampanang, Aoheng, Bahau, bahau kenyah,

Bakumpai, bakung kenyah, Banjar, Basap, melayu

berau, bolongan, melayu bukit, bukitan, burusu,

busang kayan, dohoi, dusun, deyah, dusun malang,

dusun witu, hovongan, kahayan, sungai kayan

mahakam, sungai kayan, kayan kenyah, kelabit,

kelinyau kenyah, melayu kutai, kota bangun,

lawangan, lengilu, lunyadem, ma’anyan, mahakam

kenyah, modang, ngaju, okolod, paku, punan aput,

punan merah, punan merap, punan tubu, putoh,

sa’ban, sajau basap, segai, selungai murut, siang,

tagal murut, tawoyan, melayu kutai tenggarong,

tidong, tunjung, baram kenyah, wahau kayan, wahau

kenyah.

7.

Jawa

Kalimantan Barat

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Andio, balaesang, balantak, baggai, bantik, bintauna,

boano, bobongko, bolango, bugis, buol, saluan, da’a

kaili, dampelas, dondo, gorontalo, kaidipang, lauje,

ledo kaili, lindu, lolak, melayu menado, mandar,

moma, mongondow, napu, pamona, pendau,

ponosakan, ratahan, sangir, sarudu, sedoa, suwawa,

taje, tajio, talaud, tombulu, tomini, tondano, tonsea,

tontemboan, totoli, unde kaili.

Aralle tabulahan, bada, bahonsuai, bambam,

banggai, baras, bentong, besoa, bonerate, budong-

budong, bugis, bungku, busoa, campalagian, cia-cia,

coastal konjo, dakka, duri, enrekang, konjo halus,

kaimbulawa, kalao, kalumpang, kamaru, kioko,

kodeoha, koroni, kulisusu, kumbewaha, laiyolo,

lasalimu, ledo kaili, lemolang, liabuku, maiwa,

makassar, melayu makassar, malimpung, mamasa,

mamuju, mandar, mori atas ,mori bawah, moronene,

muna, padoe, pamona, panasuan, pancana, pannei,

rahambuu, rampi, sarudu, seko padang, seko tengah,

selayar, tae’, taloko, talondo, toala’, tolaki, tomadino,

tombelala, topoiyo, toraja sa’dan, tukang besi utara,

tukang besi selatan, lumanda, uma, waru, wawonii,

wolio, wotu.

8. Sulawesi Selatan

Buli, maba, patani, sawai, gane, makian timur, melayu

bacan, melayu maluku utara.

10. Maluku Tengah

Taliabu, sula, kadai, mangole, lisela, buru, ambelau,

kayeli, manipa, luhu, boano, saparua, seit-kaitetu,

asiljlu, larike-wakasihu, laha, hitu, tulehu, piru,

lisabata-nuniali, alune, kaibobo, wemale, selatan,

kamarian, hulung, wemale utara, paulohi, nila serua

te’un, saleman, huaulu, nuaulu utara, nuaulu selatan,

latu, amahai, sepa, yalatahan, haruku, nusa laut,

manusela, teluti, liana-seti, benggoi, hoti, bobot,

salas, masiwang, geser-gorom, bati, melayu banda.

9. Maluku Utara

11. Papua Utara-Barat

Matbat,

biga, ma’ya, maden, biak, kawe, wauyai,

legenyem, waigeo, wandamen, irarutu, kuri, iresim,

yaur, yeretuar, tandia, roon, dusner, meoswar, ansus,

woi, pom, mapia.

12. Papua Utara-Timur

Biak, ansus, woi, pom, mor, marau, munggui, busami,

wabo, waropen, ormu.

Sumber:

www.ethnologue.com

80

ANTROPOLOGI Kelas XII

Segala bentuk penulisan surat dibakukan berdasarkan referensi

bahasa Indonesia yang benar seperti surat-menyurat resmi, arsip

birokrasi, bahasa pengantar di sekolah atau media elektronik, dan lain

sebagainya.

Lebih lanjut dipaparkan Trisnu Brata bahwa Virginia Matheson

Hooker dan Ariel Heryanto mengatakan bahwa pusat kebenaran

tercermin pada penggunaan bahasa yang baik dan benar. Pusat

kebenaran tercermin pada penggunaan bahasa yang baik dan benar,

sehingga kebijakan mau tidak mau harus ditaati oleh masyarakat.

Bahasa yang digunakan pemerintah adalah benar, sedangkan bahasa

yang digunakan masyarakat kurang benar sehingga masyarakat harus

mentaati pemerintah sebagai pusat kebenaran.

Di dalam penggunaan bahasa, terdapat hubungan sosial yang

timbal balik. Di dalam hubungan sosial dapat tercipta suatu masyarakat

bahasa yang memiliki ciri

langue

tertentu. Selain itu, masyarakat

bahasa kemudian dapat memunculkan suatu etnis. Berdasarkan

peristiwa tersebut maka bahasa dapat dijadikan sebagai patokan untuk

mengamati suatu etnis masyarakat.

Dijelaskan Trisnu Brata bahwa bahasa tertentu dapat menunjukkan

pada masyarakat tertentu. Bahasa Bali akan menunjuk pada etnis Bali,

bahasa Bugis akan menunjuk pada etnis Bugis. Dengan demikian, suatu

bahasa dapat menciptakan sebuah etnis. Demikian pula sebaliknya,

bahasa dapat muncul karena adanya suatu etnis. Bahasa Indonesia

muncul karena adanya masyarakat Indonesia, meskipun berawal dari

bahasa Melayu.

Pembakuan bahasa, dipandang sebagai penghambat dinamika

sosial masyarakat terhadap berkembangnya suatu bahasa yang

seharusnya dapat berkembang secara alami. Kealamian berkembangnya

suatu bahasa akan terganggu jika pengguna bahasa diwajibkan

menggunakan bahasa tertentu sebagai bahasa pengantar dalam

kehidupannya sehari-hari.

Dinamika bahasa khususnya, dapat bergerak mengikuti kebutuhan

penuturnya dan dapat bergerak dengan bebas apabila tidak tertahan

oleh aturan-aturan pertuturan yang membelenggu masyarakat

penuturnya.

Dengan demikian, kebijakan penggunaan suatu bahasa pada

masyarakat tertentu yang diterapkan berdasarkan kebijakan

penguasanya justru akan menghambat tetap lestarinya bahasa-bahasa

yang telah lama dimiliki etnis-etnis yang tersebar di seluruh wilayah.

Ada hubungan yang tarik menarik antara bahasa daerah dengan

bahasa nasional. Sesungguhnya antara bahasa nasional dan bahasa

daerah dapat saling mendukung dan saling menguatkan untuk tetap

lestarinya bahasa daerah dan tetap diterapkannya kebijakan

penggunaan bahasa nasional.

Untuk itu kebijakan yang dibuat harus mempertimbangkan banyak

hal berkaitan dengan keseimbangan penggunaan bahasa. Bahasa

nasional tentu saja tetap digunakan, namun tetap saja tidak boleh

sampai mengabaikan keberadaan bahasa lokal yang telah ada sejak

lama pada suatu wilayah.

Agar kedua bahasa dapat tetap seimbang di dalam penggunaannya

pada suatu wilayah, maka perlu adanya badan pendukung yang dapat

membuat bahasa lokal tetap lestari. Hal tersebut dapat dilakukan

beberapa di antaranya siaran-siaran radio atau televisi yang

Fenomena bahasa Indonesia

ternyata tidak bisa dipisahkan

dari nuansa politik dalam

kehidupan bernegara. Bahasa

Indonesia yang diposisikan

sebagai bahasa persatuan

bagi masyarakat Indonesia

secara otomatis telah men-

ciptakan fenomena bahasa

berdampingan dengan feno-

mena politik, dalam hal ini

adalah politik kebahasaan.

81

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

menggunakan bahasa-bahasa daerah dengan tentu saja tetap

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Fenomena beragam hal yang terjadi tersebut, berikut beragamnya

bahasa yang muncul tersebut dikenal dengan dinamika masyarakat.

Dinamika masyarakat juga terjadi berdasarkan situasi dan kondisi pada

masanya. Bahasa Indonesia yang digunakan pada tahun 1945–1949

memiliki sifat heroik, selanjutnya bahasa dengan sifat eufemisme

sebagai penghalusan kata untuk menyembunyikan maksud yang

sesungguhnya terjadi pada masa Orde Baru. (www.duniaesai.com/http/

/antropologi.fib.ugm.ac.id)

3. Iptek dan Penyebaran Bahasa Lokal

Dewasa ini di kota-kota besar di Indonesia, marak pendidikan

sekolah dengan menggunakan bahasa asing (Inggris) sebagai bahasa

pengantar. Bahkan, beberapa sekolah menyelenggarakan pelajaran

ekstrakurikuler bahasa Mandarin. Meskipun demikian, bahasa daerah

masih tetap diajarkan pada anak-anak di tingkat SD dan SMP dan

menjadi pelajaran muatan lokal.

Dengan demikian, semakin beragamlah pelajaran bahasa yang

diperkenalkan secara formal yang meliputi bahasa Indonesia, bahasa

Inggris, bahasa daerah, dan bahasa Mandarin. Mengingat masyarakat

pengguna bahasa saling berinteraksi, maka terjadilah persebaran

bahasa.

Pada dasarnya, terdapat tiga proses penyebaran bahasa, yaitu secara

natural, rekayasa, dan paksa. Idealnya, penyebaran bahasa dapat

berlangsung secara natural. Namun, karena desakan kebutuhan

tertentu, penyebaran bahasa dapat secara rekayasa, misalnya melalui

pelajaran sekolah. Ada juga upaya paksa, misalnya dengan cara

kolonisasi.

Teknologi menjalankan peranan penting dalam penyebaran bahasa

lokal. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi telah membawa

kemudahan dalam penyebaran bahasa lokal di Indonesia. Melalui

teknologi, interaksi antarpenduduk dapat berjalan dengan lancar.

Berikut ini penggunaan teknologi dan peranannya dalam penyebaran

bahasa lokal.

a.

Handphone

Teknologi ini jelas sudah sangat akrab dengan kita. Saat ini

handphone

tidak hanya digunakan oleh masyarakat perkotaan saja,

namun ternyata sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat di

beberapa pelosok wilayah. Handphone menjadi alat komunikasi

nonformal, sehingga pengguna handphone berbicara sesuai dengan

bahasa yang digunakan sehari-hari. Pada saat interaksi tersebut

berlangsung, tanpa disadari proses persebaran bahasa terjadi.

Dapatkah kamu memberi penjelasan, bagaimana proses persebaran

bahasa lokal tersebut berlangsung?

b. Internet

Teknologi yang satu ini menyediakan berbagai fasilitas. Salah satu

fasilitas dalam teknologi ini memungkinkan berlangsungnya

komunikasi antarindividu. Tentu kamu mengetahui apa nama

fasilitas tersebut. Ya, komunikasi melalui internet memungkinkan

terjadinya persebaran bahasa lokal, karena kadangkala beberapa

Sumber:

Dokumen Penulis

Gambar 3.8

Penggunaan handphone

sebagai sarana penyebaran

bahasa lokal.

82

ANTROPOLOGI Kelas XII

individu terlibat dalam percakapan di dunia maya

tersebut dengan menyisipkan bahasa-bahasa lokal

mereka.

c. Televisi

Televisi adalah alat yang cukup efektif sebagai media

persebaran bahasa lokal. Beberapa program televisi

sering kali menyuguhkan acara-acara yang bertema

budaya suatu daerah. Selain itu, berita-berita dalam

acara televisi yang disuguhkan berasal dari berbagai

pelosok Nusantara sehingga memberi kesempatan para

penikmat acara televisi untuk mengetahui bermacam-

macam logat bahasa dari seluruh pelosok Nusantara.

d. Teknologi Bidang Transportasi

Ternyata, kemajuan transportasi juga memengaruhi

persebaran bahasa lokal. Ditemukannya alat-alat transportasi mod-

ern seperti mobil, bus, motor, pesawat terbang, dan lain-lain

mengakibatkan hubungan antarkota atau antarprovinsi dapat

berjalan dengan lancar. Akibatnya, interaksi antardaerah dapat

berjalan semakin erat. Pengenalan bahasa dan persebaran bahasa

pun terjadi pada saat interaksi ini.

Demikianlah pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap

persebaran bahasa lokal. Adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

ternyata tidak lantas menghambat persebaran bahasa lokal, namun

justru menjadi media pengantar bagi penyebaran bahasa lokal.

Di manakah kabupaten tempat tinggalmu? Bahasa apa yang kamu gunakan

dalam kehidupan sehari-hari? Adakah penduduk kabupatenmu yang

menggunakan bahasa berbeda denganmu? Pertanyaan-pertanyaan

tersebut akan dapat kamu jawab setelah melakukan aktivitas berikut ini.

1. Buatlah kelompok yang terdiri atas lima orang siswa.

2. Lakukan studi tentang persebaran bahasa lokal di kabupaten tempat

tinggalmu.

3. Identifikasikan hasil studimu tersebut seperti contoh berikutini.

No.

Daerah

Bahasa/Dialek yang Digunakan

4. Buatlah peta kabupaten tempat tinggalmu dan berikan tanda-tanda

khusus terhadap daerah-daerah yang menggunakan bahasa lokal

tertentu.

5. Buatlah laporan mengenai studi etnografi dalam kegiatan di atas dan

kumpulkan hasilnya kepada guru untuk dinilai.

Sumber:

Dokumen Penulis

Gambar 3.9

Televisi menjadi alat yang cukup efektif

sebagai media penyebaran bahasa lokal.

83

Pengaruh Iptek terhadap Bahasa Lokal

a. Manusia dibekali oleh akal dan budi oleh Tuhan yang Maha Esa. Dari

akal budi ini, manusia pada akhirnya menciptakan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Teknologi bermula dari hal-hal yang sederhana.

b. Menurut Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo, masyarakat Indonesia

membutuhkan tiga jenis teknologi, yaitu teknologi maju, adaptif, dan

protektif.

c. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju dengan pesat akan mem-

bawa pengaruh yang signifikan bagi manusia maupun bagi ke-

budayaan. Manusia sebagai pencipta teknologi, lambat laun menjadi

tergantung akan teknologi tersebut karena faktor kebiasaan. Meskipun

demikian, teknologi membawa efisiensi bagi aktivitas manusia.

d. Kebudayaan di seluruh permukaan bumi ini ada berbagai macam.

Menurut James P. Spradley, pekerjaan mendeskripsikan suatu ke-

budayaan dengan tujuan memahami pandangan hidup dari sudut

pandang penduduk asli disebut etnografi.

e. Etnografi berasal dari kata

ethnos

yang berarti bangsa dan

gratein

yang berarti menulis atau gambaran. Oleh karena itu, etnografi bisa

dipahami sebagai deskripsi tentang suatu suku bangsa, menyangkut

struktur, adat istiadat, dan kebudayaan.

Manusia adalah pencipta dan pengguna dari teknologi. Berbagai kemudah-

an yang telah ditawarkan oleh teknologi, hendaknya tidak lantas

menyebabkan ketergantungan bagi manusia, seakan manusia tidak dapat

melangsungkan kehidupannya tanpa teknologi. Teknologilah yang harus

menggantungkan kelangsungannya kepada manusia, bukan manusia yang

harus tergantung pada kemudahan yang ditawarkan teknologi.

Adaptif

adalah mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.

Audio

adalah peraga yang bersifat dapat didengar.

Bilingual

adalah mampu atau biasa memakai dua bahasa dengan baik.

Deskriptif

adalah bersifat penjelasan atau paparan.

Domain

adalah wilayah atau daerah.

Etnografis

adalah bersifat etnografi.

Hegemoni

adalah pengaruh kepemimpinan atau dominasi kekuasaan.

Inovasi

adalah penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau

yang sudah dikenal sebelumnya.

Koneksi

adalah hubungan yang dapat mempermudah segala kegiatan.

Kontras

adalah memperlihatkan perbedaan yang nyata apabila diper-

bandingkan.

Manuskrip

adalah naskah tulisan tangan maupun ketikan.

Multilingual

adalah mampu memakai lebih dari dua bahasa.

Pranata

adalah sistem tingkah laku yang bersifat resmi serta adat istiadat

dan norma yang mengatur tingkah laku itu.

Responden

adalah penjawab atas pertanyaan yang diajukan untuk

kepentingan penelitian.

84

ANTROPOLOGI Kelas XII

A.

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Apakah pengertian ilmu pengetahuan menurut J. Hobbes dan

E. Cantote?

2. Menurut Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo, masyarakat

Indonesia membutuhkan tiga jenis teknologi. Jelaskan ketiga

jenis teknologi tersebut!

3. Jelaskan pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap:

a. Masyarakat

b. Kebudayaan

4. Bagaimana sikap manusia terhadap penciptaan ilmu

pengetahuan dan teknologi?

5. Jelaskan pengaruh perkembangan iptek terhadap persebaran

bahasa lokal di Indonesia!

B.

Belajar dari masalah.

Budaya Lokal Berperan Penting dalam Menghadapi

Budaya Globalisasi

”Kita tidak hanya terkaya dalam keanekaragaman sumber daya

alam, tetapi juga terkaya dalam keanekaragaman budaya etnis. Dan

ini dapat menambah daya saing kita di arena persaingan global,”

kata Dr. Tatang dalam

Workshop Penyusunan Grand Pemberdayaan

Pemuda

di Gedung Pemuda, Jakarta.

Menurutnya, konteks atau faktor lokalitas (etnis) kini semakin

ikut menentukan keberhasilan suatu bangsa di arena persaingan

global. Karena itu, upaya untuk menggali dan mengembangkan

kekayaan budaya etnis sebagai bagian dari ekspresi kaum muda

menjadi sangat penting.

Karena itu, kia perlu meningkatkan keunggulan lokal, karena

kekuatan lokalitas dapat mengalahkan globalitas. Untuk itu,

diperlukan

platform

bersama (

common platform

) untuk mem-

bangun sinergi peningkatan daya saing di semua sektor kehidupan.

Selain itu, juga diperlukan perbaikan paradigma pola pikir, sikap,

dan tindakan segenap komponen masyarakat dalam menjalankan

peran masing-masing, agar kita semakin siap dalam menghadapi

beragam paradoks dari perubahan tersebut.

Sumber:

www.republika.co.id

Berdasar artikel di atas, analisilah permasalahan berikut ini!

1. Mengapa faktor lokalitas ikut menentukan keberhasilan suatu

bangsa di arena persaingan global?

2. Bagaimana cara kita untuk meningkatkan keunggulan lokal

dalam menghadapi globalisasi?

Taksonamik

adalah klasifikasi unsur bahasa menurut hubungan hierarkis,

urutan satuan fonologis atau gramatikal yang dimungkinkan dalam

satuan bahasa.

Verbal

adalah secara lisan.

Visual

adalah dapat dilihat dengan indra penglihat (mata).

85

Latihan Ujian Akhir Sekolah

A.

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Bahasa Austronesia adalah sebuah

rumpun bahasa yang memiliki wilayah

persebaran yang cukup luas di dunia.

Batas persebaran di ujung selatan adalah

. . . .

a. Selandia Baru

b. Taiwan dan Hawaii

c. Madagaskar

d. Pulau Paskah

e. Australia

2. Dalam masyarakat Jawa, ada anggapan

bahwa seorang gadis yang duduk di

tengah pintu itu tidak pantas, karena

kelak ia dapat menjadi perawan tua.

Sesungguhnya di balik ungkapan itu ada

pesan tersembunyi, yaitu . . . .

a. rejeki akan menjauh jika ada anak

gadis duduk di depan pintu

b. duduk di depan pintu akan meng-

halangi orang yang lalu lalang di

pintu tersebut

c. para jejaka Jawa tidak menyukai

gadis-gadis yang duduk di depan

pintu

d. agar gadis-gadis tidak suka ber-

kumpul di depan pintu

e. agar pintu tidak lekas rusak

3. Keadaan mental yang membuat sese-

orang merasa atau mengidentifikasi

dirinya di keadaan perasaan atau pikiran

yang sama dengan orang atau kelompok

lain disebut . . . .

a. simpati

b. empati

c. intuisi

d. interaksi

e. akulturasi

4. Proses evolusi kebudayaan yang dapat

dilihat dalam kurun waktu yang cukup

lama disebut . . . .

a.

directional process

b.

recurrent process

c. difusi

d. akulturasi

e. asimilasi

5. Terjadinya pemasukan unsur-unsur

kebudayaan tanpa adanya paksaan

disebut . . . .

a. difusi

b. simbiosis

c.

penetration pacifique

d. proses makroskopik

e.

recurrent process

6. Bergantinya mesin ketik menjadi

komputer atau jahit tangan menjadi

mesin merupakan bentuk akulturasi

berwujud . . . .

a. dekulturasi

b. sinkretisme

c. substitusi

d. originasi

e. adisi

7. Bentuk penolakan terhadap unsur

kebudayaan asing yang masuk karena

dipandang dapat menimbulkan dampak

negatif disebut . . . .

a. originasi

b. asimilasi

c.

rejection

d. substitusi

e. adisi

8. Contoh kebudayaan yang sesuai dengan

kepribadian bangsa Indonesia adalah

. . . .

a. sekularisme

b. individualisme

c. konsumerisme

d. toleransi

e. akulturasi

9. Sarana pertama dalam proses pewarisan

budaya bagi seorang individu adalah . . . .

a. sekolah

b. keluarga

c. masyarakat

d. lembaga sosial

e. lembaga pemerintah

86

ANTROPOLOGI Kelas XII

10. Budaya dalam globalisasi yang sulit

diterima oleh masyarakat Indonesia

adalah . . . .

a. kesenian

b. mode pakaian

c. pornografi

d. model rambut

e. ilmu pengetahuan dan teknologi

11. Apabila unsur budaya lama dan unsur

budaya baru tidak dapat saling me-

nyesuaikan, maka akan terjadi . . . .

a. asimilasi

b. enkulturasi

c.

adjusment

d.

maladjusment

e. integrasi kebudayaan

12. Di bawah ini faktor pendorong dan sikap

mental yang cocok untuk pembangunan,

kecuali

. . . .

a. adanya perencanaan yang matang

b. adanya kebutuhan umum yang

mendesak

c. adanya nilai-nilai budaya yang sama

d. adanya nilai-nilai budaya yang lebih

berorientasi kepada kemampuan

sendiri

e. adanya sikap toleransi terhadap

pendirian-pendirian orang lain

13. Kepribadian masyarakat Indonesia yang

dapat menghambat pembangunan adalah

. . . .

a. kurang menghargai waktu

b. tidak memiliki akar budaya

c. sangat mempertahankan tradisi

d. tidak menyukai pembangunan

e. menghargai adat ketimuran

14. Secara garis besar, metode wawancara

dalam penelitian etnografi dibagi

menjadi dua, yaitu . . . .

a. aktif dan pasif

b. lisan dan tulisan

c. bebas dan tidak bebas

d. berencana dan tidak berencana

e. berpedoman dan tidak berpedoman

15. Perbedaan antara responden dengan

informan dalam metode wawancara

adalah . . . .

a. para peserta selaku objek dan tokoh

masyarakat

b. keterangan tentang diri pribadi dan

tokoh masyarakat

c. keterangan tentang diri pribadi dan

para peserta selaku objek

d. keterangan data individu dan

keterangan tokoh masyarakat

e. keterangan tentang diri pribadi dan

keterangan data individu

16. Metode pengumpulan data melalui

pengamatan atau peninjauan secara

cermat dan langsung ke lokasi penelitian

disebut . . . .

a. verifikasi

b. observasi

c. deskripsi

d. pengamatan

e. analisis data

17. Metode yang memungkinkan terjadinya

keterlibatan penelitian masyarakat yang

dijadikan objek penelitiannya adalah

. . . .

a.

verstehen

b. wawancara

c. pengamatan

d. pengamatan biasa

e. pengamatan terkendali

18. Perkawinan yang dianggap ideal pada

budaya masyarakat Batak adalah . . . .

a. antara dua orang saudara

b. perkawinan di luar klannya

c. antara saudara dari pihak kakeknya

d. antara saudara dari pihak neneknya

e. antara laki-laki dengan anak perem-

puan saudara laki-laki ibunya

19. Tari Pendet berasal dari daerah . . . .

a. Bali

b. Aceh

c. Lombok

d. Kalimantan Selatan

e. Nusa Tenggara Barat

20. Sistem kekerabatan yang dianut oleh

masyarakat Jawa adalah . . . .

a. multilineal

b. patrilineal

c. matrilineal

d. unilateral

e. bilateral

21. Suku Dayak di Kalimantan, memiliki

rumah adat berupa rumah panjang yang

dihuni oleh beberapa kepala keluarga.

Rumah tersebut dinamakan rumah . . . .

a. Gadang

b. Jabu

87

Latihan Ujian Akhir Sekolah

c. Betang

d. Joglo

e. Honai

22. Ilmu yang mempelajari tentang gambaran

kebudayaan suku-suku bangsa di dunia

disebut . . . .

a. etnografi

b. etnologi

c. etimologi

d. rasinisme

e. rasiologi

23. Pada akhir abad XV, bangsa-bangsa Eropa

menjelajahi wilayah Asia, Afrika, dan

Amerika dan menghasilkan kisah-kisah

perjalanan yang disebut . . . .

a. prehistori

b. etnografi

c. etnolinguistik

d. antropologi budaya

e. antropologi sosial

24. Di bawah ini adalah wujud konkret

kebudayaan,

kecuali

. . . .

a. bahasa

b. artefak

c. perilaku

d. sistem gagasan

e. benda-benda budaya

25. Apabila kesenian (band) merupakan

aktivitas kebudayaan, maka sebagai

itemnya adalah . . . .

a. senar

b.

sound

c. drum

d. gitar

e. vokalis

26. Suatu perbuatan

magic

dengan cara

menggunakan benda-benda yang di-

anggap menyerupai dengan objek yang

dituju disebut . . . .

a.

productive magic

b.

protective magic

c.

destructive magic

d.

part prototo magic

e.

analogis sympathic magic

27. Berikut ini macam-macam kebutuhan

manusia,

kecuali

. . . .

a. pendidikan

b. kegiatan bersama

c. komunikasi bersama

d. rekreasi dan hiburan

e. keteraturan sosial dan kontrol sosial

28. Sesuatu yang baik, diinginkan, dicita-

citakan, dan dianggap penting oleh

masyarakat disebut . . . .

a. nilai

b. pengetahuan

c. pandangan hidup

d. persepsi

e. etos

29. Proses peralihan nilai-nilai budaya

melalui belajar, merupakan pengertian

dari . . . .

a. kebudayaan

b. peradaban

c. pewarisan budaya

d. integrasi kebudayaan

e. akulturasi kebudayaan

30. Ilmu yang mempelajari tentang gambaran

kebudayaan suku-suku bangsa di dunia

disebut . . . .

a. etnografi

b. etnologi

c. etimologi

d. rasinisme

e. rasiologi

31. Paleoantropologi adalah ilmu yang

membahas evolusi makhluk manusia

dengan menggunakan alat bantu . . . .

a. seni lukis

b. tulisan kuno

c. fosil-fosil manusia

d. benda-benda kebudayaan

e. peninggalan-peninggalan prasejarah

32. Berpudarnya pegangan orang pada

kaidah-kaidah akan menimbulkan

keadaan tidak stabil. Hal ini disebut

dengan . . . .

a. anomi

b.

conformity

c.

deviant

d. akulturasi

e. asimilasi

33. Di bawah ini yang merupakan pengertian

invention

adalah . . . .

a. penemuan yang disengaja

b. penemuan masih dalam bentuk ide

c. penemuan baru yang telah diakui

oleh masyarakat

d. alat yang digunakan dalam proses

pembaruan

e. hasil inovasi yang tidak disengaja

namun diterima oleh masyarakat

88

ANTROPOLOGI Kelas XII

34. Di bawah ini merupakan beberapa

contoh sikap dan gaya hidup

westernisasi

,

kecuali

. . . .

a. tidak terikat pada nilai-nilai agama

b. pergaulan sangat bebas dan indi-

vidualis

c. lebih menyukai produksi luar negeri

d. lebih suka berbicara memakai bahasa

asing

e. cara berpikir ilmiah dan rasional

35. Berikut ini faktor-faktor penghambat

pembangunan,

kecuali

. . . .

a. sikap pasrah kepada nasib

b. kurang menghargai waktu

c. tidak suka bekerja keras

d. sikap tidak jujur

e. kontak dengan budaya asing

36. Berikut ini yang termasuk bahasa Melayu-

Polinesia Barat adalah bahasa . . . .

a. Maluku Tengah

b. Timor-Flores

c. Halmahera Selatan

d. Borneo

e. Oseania

37. Sikap penguasa yang tidak suka men-

dengar kritikan dan selalu ingin di-

hormati serta disanjung, merupakan ciri

manusia Indonesia yang biasa disebut

. . . .

a. borjuis

b. feodal

c. kapitalis

d. hipokrit

e. sosialis

38. Berikut ini yang

bukan

merupakan

identifikasi dari manusia modern adalah

. . . .

a. bersedia menerima gagasan-gagasan

baru dan terbuka bagi perubahan

b. berpandangan luas dan tidak terpaku

pada masalah yang muncul di

sekitarnya

c. terlalu mementingkan masa lampau

untuk menjadi dasar masa

d. suka bekerja keras dengan peren-

canaan dan organisasi yang ketat

e. yakin bahwa kehidupan dapat di-

perhitungkan dan bukan ditetapkan

oleh nasib

39. Salah satu sikap mental yang tidak cocok

untuk pembangunan adalah

vested inter-

est

yaitu . . . .

a. sikap masyarakat tradisional

b. prasangka buruk terhadap sesuatu

yang baru

c. adanya rasa takut akan terjadi

kegoyahan budaya

d. adanya kepentingan-kepentingan

yang telah tertanam kuat sekali

e. hambatan-hambatan yang bersifat

idiobiologis

40. Sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang-

ulang dan menjadi kebiasaan dalam

kehidupan masyarakat, baik berupa kata-

kata maupun perbuatan disebut . . . .

a. adat istiadat

b. tata krama

c.

folkways

d. etiket

e. hukum

B.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Jelaskan pendapat Geertz tentang agama!

2. Apakah ciri-ciri agama?

3. Jelaskan jenis-jenis seni verbal!

4. Sebutkan pembagian kesenian menurut

Koentjaraningrat!

5. Sebutkan hal-halyang mendorong

terjadinya integrasi nasional!

6. Adanya anggapan negatif terhadap

bahasa daerah, menyebabkan bahasa

daerah semakin ditinggalkan. Jelaskan

apa saja anggapan negatif terhadap

bahasa daerah!

7. Menurut Gorys Keraf, bahasa memiliki

beberapa fungsi. Jelaskan!

8. Jelaskan bentuk kepedulian kita terhadap

bahasa!

9. Jelaskan wilayah persebaran bahasa

Austronesia!

10. Apakah yang dimaksud dengan etnografi?

89

Indeks

A

Adaptif, 64, 83

Alexander Allan, 3

Animisme, 31, 33, 34, 51, 54, 55

Apresiasi seni, 24,25

Ateisme, 33

Azimat, 33, 37

B

Bahasa lokal, 61, 63, 76, 77, 78, 81, 82, 84

Bilingual, 77, 83

D

Daniel Lerner, 32

Discovery, 71

Domain, 73, 74, 75, 83

Durkheim, 31, 36, 37, 56

Dzikir 39

E

E. Cantote, 63, 84

Edward Burnett Tylor, 31

Ethnos, 70, 83

Etnografer, 71, 72, 74, 75

Etnografi, 61, 63, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 82, 83

Eufemisme, 81

G

Geertz, 31, 32, 42

Grafein, 70

H

Handphone, 81

I

Informan, 71, 72, 73, 74, 75

Inkorporasi, 46

Inovasi, 71

Internet, 62, 66, 68, 69, 81

Intuisi, 33

Iptek, 61, 81, 84

J

J. Haberer, 63

J.J. Honigmann, 63

James P. Spradley, 70, 83

Justina Ayu Utami, 19, 20

K

Koentjaraningrat, 8, 35, 36, 46, 47

L

Linguistik, 77

M

Manuskrip, 72, 75, 83

Mater Dolorosa, 40

Moksa, 41

Monoteisme, 33

Multilingual, 77, 83

P

Politeisme, 33

Protektif 64, 83

R

Religi, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 44, 46, 47, 48,

50, 51, 53, 54, 55, 56

Revolusi, 62

Ritual, 32, 40, 42, 44, 45, 47, 50, 51

S

Sangga, 42, 55

Seni, 10

musik, 10

pertunjukan, 9,10, 20, 21

rupa, 5,6,11

sastra, 5-7,14

Seniman, 24

Separasi, 46

Sesaji, 31, 32, 49, 50

Suharto Rijoatmojo, 3

Sumitro Djojohadikusumo, 64, 83, 84

Sunatan, 45

Supernatural, 32, 36

Syamanisme, 33

T

Tahlil, 45

Talqin, 45

Totemisme, 31, 33

Transisi, 46

Transportasi, 82, 63, 65, 82

TVRI, 66, 67

W

Wawancara, 72, 73

Website, 69

Y

Y.B. Mangunwijaya, 64

90

ANTROPOLOGI Kelas XII

Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006,

Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar Mata Pelajaran Antropologi untuk SMA/MA

, Jakarta.

Devereaux, Lelie, 1995,

Fields of Vision: Essays in Film Studies, Visual Anthroplogy

and Photography.

Dhavamony, Mariasusai, 1995,

Fenomenologi Agama,

Yogyakarta, Kanisius.

Filino, Harahap, 1983, “Pemindahan Teknologi” dalam

Teknologi dan Dampak

Kebudayaannya,

Jakarta, Obor

Fischer, Th, 1980,

Pengantar Antropologi Kebudayaan Indonesia,

Surabaya,

Pustaka Sarjana.

Geertz, Clifford,

Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa.

Harris, Marvin,

Culture, People, Nature.

Haviland, William A, 1985,

Anthropology 4th Edition

(terjemahan),

Antropologi

Edisi ke empat,

1995, Yogyakarta, Penerbit Erlangga.

Koentjaraningrat, 1985,

Beberapa Pokok Antropologi Sosial

, Jakarta, Dian Rakyat.

––––, 1985,

Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan,

Jakarta, PT Gramedia.

––––, 1986,

Pengantar Ilmu Antropologi,

Jakarta, Aksara Baru.

Malinowski, Bronislaw, 1922,

Argonauts of the Western Pacific.

London,

Routledge.

Nurudin dkk, 2003,

Agama Tradisional Potret Kearifan Hidup Masyarakat Samin

dan Tengger

, Yogyakarta, LKIS

Pals L. Daniel, 2001,

Seven Theories of Religion

(tejemahan), Yogyakarta, Qalam.

Pelly, Usman, 1994,

Teori-teori Sosial Budaya

, Jakarta, Depdikbud.

Pritchard, Evans E.E, 1984,

Teori-teori tentang Agama Primitif,

Jakarta, PT Djaya

P. PLP2M.

Spradley, James P, 1997,

The Ethnograpic Interview

(terjemahan), Metode Etnografi.

Yogyakarta, PT Tiara Wacana Yogya.

Van Baal, 1987,

Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya (Hingga

dekade 1970),

Jakarta, PT Gramedia.

www.tutor.com

www.ethnologue.com